Blog ini dibuat oleh Hambrah S Nunkiawati mengenai filsafat.
Nunki ialah salah satu anggota kelompok filsafat "Veritas" dari kelas LB64.

Anggota lain kelompok ini: Ivana, Maulidya Audita, Catharina Weni, Abdullah Fauzi

Materi Pertemuan 3 (8 Oktober 2014)

SILOGISME
Source of Picture : http://filsafat.kompasiana.com/

Silogisme, apa itu?
Silogisme = suatu simpulan dimana dari dua putusan (premis2) disimpulkan suatu putusan yg baru.
Prinsip: bila premis benar, maka simpulannya benar.

Dua macam silogisme: silogisme kategoris dan silogisme hipotetis.
Catatan utk silogisme
Tentukan lebih dulu simpulan. Ciri2nya lwt kata-kata: karena itu, maka dari situ, dll.
Bila kesimpulan sdh dirumuskan, tentukan alasannya. Alasan ini menunjuk pada M (Term Menengah).

Bila S dan P sdh diketahui dlm simpulan, susunlah silogisme yg terdiri dr 3 bagian: simpulan (S-P), Premis minor (yg mengandung  S dan M), dan premis mayor (titik tolak penalaran, dmn ada P dan M).
Silogisme kategoris
        •Arti: silogisme yg premis dan simpulannya adalah putusan kategoris (pernyataan tanpa syarat).
        •Contoh: M – P  Perbuatan jahat itu haram.
                 S – M Menghina itu adalah perbuatan jahat.
                 S – P  Maka, menghina itu haram.
  àBila penalaran baik, silogisme memperlihatkan alasan dan dasarnya.


Silogisme Kategoris Tunggal

        •Mempunyai dua premis, terdiri atas 3 term S, P, M.
        •Bentuk-bentuk silogisme kategoris tunggal:

         (1) M adalah S dlm premis mayor dan P dlm permis minor. Aturan: premis minor hrs sbg penegasan, sedang premis mayor bersifat umum.
          Mis.
          M – P Setiap manusia dpt mati (mayor)
          S – M Aristoteles adalah manusia (minor)
          S – P Jadi, Aristoteles dpt mati (simpulan)

       (2) M jd P dlm premis mayor dan minor. Aturan: salah satu premis harus negatif. Premis mayor bersifat umum.
          Mis.
          P – M Lingkaran adalah bentuk bundar (mayor).
          S – M Segitiga bukan bentuk bundar (minor)
          S – P Segitiga bukan lingkaran (simpulan)

         (3) M menjadi S dlm premis mayor dan minor. Aturan: premis minor hrs berupa penegasan  dan simpulannya bersifat partikular.
          Mis.
          M-P Mahasiswa itu org dg tugas belajar (Mayor)
          M-S Ada mahasiswa yg org bodoh (minor)
          S-P Jadi, sebagian org bodoh itu org dg tugas belajar (Simpulan)
          
         (4) M adalah P dlm premis mayor dan S dlm premis minor. Aturan: premis minor hrs berupa penegasan, sedangkan  Simpulan bersifat partikular
          Mis.
          P – M Influenza itu penyakit (mayor)
          M- S Semua penyakit mengganggu kesehatan (minor)
          S-P  Jadi, sebagian yg mengganggu kesehatan itu influenza (simpulan)

Hukum silogisme kategoris (ttg isi dan luas S dan P)
     Silogisme tdk boleh mengandung lebih dr tiga term (S, M, P). Kurang dr tiga berarti tdk ada silogisme. Lebih dr tiga term artinya tdk ada perbandingan. Ketiga term tetap sama artinya. Dlm silogisme S dan P disatukan oleh perbandingan masing2 dg M.
        M tdk boleh masuk dlm kesimpulan, krn M berfungsi mengadakan perbandingan dg term2.
        Term S dan P dlm simpulan tdk boleh lebih luas dr premis2nya. Jika S dan P dlm premis partikular, maka dlm simpulan tdk boleh universal. Bila dilanggar akan terjadi latius hos (menarik simpulan yg terlalu luas). Mis. Semua lingkaran bulat. Nah, semua lingkaran itu gambar. Maka, Semua gambar itu bulat. (Simpulan salah, mengapa? Bgm yg benar?)

Silogisme kategoris majemuk
Arti: bentuk silogisme yg premis2nya sangat lengkap, lebih dr tiga premis. Jenis2nya:
Epicherema: silogisme yg salah satu/kedua premisnya disertai alasan.
  Semua arloji bermutu adalah arloji mahal, krn sukar pembuatannya.
  Arloji Mido itu adalah arloji baik, krn selalu tepat dan awet.
  Jadi, arloji Mido adalah arloji mahal
Enthymema: silogisme yg dlm penalarannya tdk mengemukakan semua premis scr eksplisit. Salah satu premis/simpulannya dilampaui, disebut juga silogisme yg disingkat. Mis. Jiwa manusia adalah rohani. Jadi, tddk akan mati (versi singkat).
  Versi lengkap: Yg rohani itu tdk akan dpt mati.
  Jiwa manusia adalah rohani.
  Maka, jiwa manusia tdk akan dpt mati.
Polisilogisme: deretan silogisme dimana simpulan silogisme yg satu menjadi premis utk silogisme yg lainnya.
Seseorg yg menginginkan lebih dr yg dimiliki, merasa tdk puas. Seorg yg rakus adalah seseorg yg menginginkan lebih dr yg dimiliki. Jadi, seorg yg rakus merasa tdk puas.
 Seorg yg kikir merasa tdk puas. Budi adalah seorg yg kikir. Jadi, Budi merasa tidak puas.

Sorites: silogisme yg premisnya lebih dr dua. Putusan2 itu dihubungkan satu sama lain sedemikian, shg predikat dr putusan yg satu jadi subjek putusan berikutnya.
Org yg tdk mengendalikan keinginannya, menginginkan seribu satu barang.
Org yg menginginkan seribu satu barang, banyak sekali kebutuhannya. Org yg banyak sekali kebutuhannya, tdk tenteram hatinya. Jadi org yg tdk mengendalikan keinginannya, tdk tenteram hatinnya.

Diambil Dari PPT Materi Pertemuan 3

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 comments :