SILOGISME
Source of Picture : http://filsafat.kompasiana.com/
Silogisme, apa itu?
•Silogisme = suatu simpulan dimana dari dua putusan
(premis2) disimpulkan suatu putusan yg baru.
•Prinsip: bila premis benar, maka simpulannya benar.
•Dua macam silogisme: silogisme kategoris dan silogisme hipotetis.
Catatan utk silogisme
•Arti: silogisme yg premis dan simpulannya adalah putusan kategoris (pernyataan tanpa syarat).
•Contoh: M – P Perbuatan jahat itu haram.
S – M Menghina itu adalah perbuatan jahat.
S – P Maka, menghina itu haram.
àBila penalaran baik, silogisme memperlihatkan alasan dan dasarnya.
Silogisme Kategoris Tunggal
•Mempunyai dua premis, terdiri atas 3 term S, P, M.
•Bentuk-bentuk silogisme kategoris tunggal:
(1) M adalah S dlm premis mayor dan P dlm permis minor. Aturan: premis minor hrs sbg penegasan, sedang premis mayor bersifat umum.
Mis.
M – P Setiap manusia dpt mati (mayor)
S – M Aristoteles adalah manusia (minor)
S – P Jadi, Aristoteles dpt mati (simpulan)
(2) M jd P dlm premis mayor dan minor. Aturan: salah satu premis harus negatif. Premis mayor bersifat umum.
Mis.
P – M Lingkaran adalah bentuk bundar (mayor).
S – M Segitiga bukan bentuk bundar (minor)
S – P Segitiga bukan lingkaran (simpulan)
(3) M menjadi S dlm premis mayor dan minor. Aturan: premis minor hrs berupa penegasan dan simpulannya bersifat partikular.
Mis.
M-P Mahasiswa itu org dg tugas belajar (Mayor)
M-S Ada mahasiswa yg org bodoh (minor)
S-P Jadi, sebagian org bodoh itu org dg tugas belajar (Simpulan)
(4) M adalah P dlm premis mayor dan S dlm premis minor. Aturan: premis minor hrs berupa penegasan, sedangkan Simpulan bersifat partikular.
Mis.
P – M Influenza itu penyakit (mayor)
M- S Semua penyakit mengganggu kesehatan (minor)
S-P Jadi, sebagian yg mengganggu kesehatan itu influenza (simpulan)
Hukum silogisme kategoris (ttg isi dan luas S dan P)
•Silogisme tdk boleh mengandung lebih dr tiga term (S, M, P). Kurang dr tiga berarti tdk ada silogisme. Lebih dr tiga term artinya tdk ada perbandingan. Ketiga term tetap sama artinya. Dlm silogisme S dan P disatukan oleh perbandingan masing2 dg M.
•M tdk boleh masuk dlm kesimpulan, krn M berfungsi mengadakan perbandingan dg term2.
•Term S dan P dlm simpulan tdk boleh lebih luas dr premis2nya. Jika S dan P dlm premis partikular, maka dlm simpulan tdk boleh universal. Bila dilanggar akan terjadi latius hos (menarik simpulan yg terlalu luas). Mis. Semua lingkaran bulat. Nah, semua lingkaran itu gambar. Maka, Semua gambar itu bulat. (Simpulan salah, mengapa? Bgm yg benar?)
Silogisme kategoris majemuk
•Tentukan lebih dulu simpulan.
Ciri2nya lwt kata-kata: karena
itu, maka
dari situ, dll.
•Bila kesimpulan sdh dirumuskan, tentukan alasannya. Alasan ini menunjuk pada M
(Term Menengah).
•Bila S dan P sdh diketahui dlm simpulan, susunlah silogisme yg terdiri dr 3 bagian: simpulan
(S-P), Premis
minor (yg mengandung S dan M), dan premis mayor (titik tolak penalaran, dmn ada P dan M).
Silogisme kategoris•Arti: silogisme yg premis dan simpulannya adalah putusan kategoris (pernyataan tanpa syarat).
•Contoh: M – P Perbuatan jahat itu haram.
S – M Menghina itu adalah perbuatan jahat.
S – P Maka, menghina itu haram.
àBila penalaran baik, silogisme memperlihatkan alasan dan dasarnya.
Silogisme Kategoris Tunggal
•Mempunyai dua premis, terdiri atas 3 term S, P, M.
•Bentuk-bentuk silogisme kategoris tunggal:
(1) M adalah S dlm premis mayor dan P dlm permis minor. Aturan: premis minor hrs sbg penegasan, sedang premis mayor bersifat umum.
Mis.
M – P Setiap manusia dpt mati (mayor)
S – M Aristoteles adalah manusia (minor)
S – P Jadi, Aristoteles dpt mati (simpulan)
(2) M jd P dlm premis mayor dan minor. Aturan: salah satu premis harus negatif. Premis mayor bersifat umum.
Mis.
P – M Lingkaran adalah bentuk bundar (mayor).
S – M Segitiga bukan bentuk bundar (minor)
S – P Segitiga bukan lingkaran (simpulan)
(3) M menjadi S dlm premis mayor dan minor. Aturan: premis minor hrs berupa penegasan dan simpulannya bersifat partikular.
Mis.
M-P Mahasiswa itu org dg tugas belajar (Mayor)
M-S Ada mahasiswa yg org bodoh (minor)
S-P Jadi, sebagian org bodoh itu org dg tugas belajar (Simpulan)
(4) M adalah P dlm premis mayor dan S dlm premis minor. Aturan: premis minor hrs berupa penegasan, sedangkan Simpulan bersifat partikular.
Mis.
P – M Influenza itu penyakit (mayor)
M- S Semua penyakit mengganggu kesehatan (minor)
S-P Jadi, sebagian yg mengganggu kesehatan itu influenza (simpulan)
Hukum silogisme kategoris (ttg isi dan luas S dan P)
•Silogisme tdk boleh mengandung lebih dr tiga term (S, M, P). Kurang dr tiga berarti tdk ada silogisme. Lebih dr tiga term artinya tdk ada perbandingan. Ketiga term tetap sama artinya. Dlm silogisme S dan P disatukan oleh perbandingan masing2 dg M.
•M tdk boleh masuk dlm kesimpulan, krn M berfungsi mengadakan perbandingan dg term2.
•Term S dan P dlm simpulan tdk boleh lebih luas dr premis2nya. Jika S dan P dlm premis partikular, maka dlm simpulan tdk boleh universal. Bila dilanggar akan terjadi latius hos (menarik simpulan yg terlalu luas). Mis. Semua lingkaran bulat. Nah, semua lingkaran itu gambar. Maka, Semua gambar itu bulat. (Simpulan salah, mengapa? Bgm yg benar?)
Silogisme kategoris majemuk
•Arti: bentuk silogisme yg
premis2nya sangat lengkap, lebih dr tiga premis.
Jenis2nya:
•Epicherema: silogisme yg salah satu/kedua premisnya disertai alasan.
Semua
arloji bermutu
adalah arloji
mahal, krn
sukar pembuatannya.
Arloji
Mido itu
adalah arloji
baik, krn
selalu tepat
dan awet.
Jadi,
arloji Mido
adalah arloji
mahal
•Enthymema: silogisme yg dlm penalarannya tdk mengemukakan semua premis scr eksplisit.
Salah satu premis/simpulannya dilampaui, disebut juga silogisme yg disingkat. Mis. Jiwa
manusia
adalah rohani.
Jadi, tddk
akan mati
(versi singkat).
Versi
lengkap:
Yg rohani
itu tdk
akan dpt
mati.
Jiwa
manusia
adalah rohani.
Maka,
jiwa manusia
tdk akan
dpt mati.
•Polisilogisme: deretan silogisme dimana simpulan silogisme yg satu menjadi premis utk silogisme yg lainnya.
Seseorg
yg menginginkan
lebih dr
yg dimiliki,
merasa tdk
puas. Seorg
yg rakus
adalah seseorg
yg menginginkan
lebih dr
yg dimiliki.
Jadi, seorg
yg rakus
merasa tdk
puas.
Seorg yg
kikir merasa
tdk puas.
Budi adalah seorg
yg kikir.
Jadi, Budi merasa
tidak puas.
•Sorites:
silogisme yg premisnya lebih dr dua.
Putusan2 itu dihubungkan satu sama lain
sedemikian, shg predikat dr putusan yg satu jadi subjek putusan berikutnya.
Org yg
tdk mengendalikan
keinginannya,
menginginkan
seribu satu
barang.
Org yg menginginkan
seribu satu
barang, banyak
sekali kebutuhannya.
Org yg banyak
sekali kebutuhannya,
tdk tenteram
hatinya. Jadi
org yg tdk
mengendalikan
keinginannya,
tdk tenteram
hatinnya.
Diambil Dari PPT Materi Pertemuan 3
Terima kasih atas ilmunyaa :)
ReplyDeletesama2 gio
ReplyDelete